Waktu ITU aku masih SD USIA 5 tahun. Sehabis Sekolah pulang kebiasaan aku chính. Main ke rumah Thê-man Beda desa, jarak desa ku ke desa Thê-man 15 menit dengan sepeda. Aku sama Thê-man layangan chính di punden (entah apa namanya dalam Bahasa Indonesia. Yg biasa di buat đười ươi merayakan hari bersih desa selama setahun Sekali. Dan rumahnya penjaga sebuah desa) selesai chính dari punden aku pulang ke rumah. Setelah sampai Rumah Makan aku terus mandi. Di waktu malamnya aku sakit, Panas banget Badan. Selama 2 hari aku terbaring di tempat tidur.
2 hari telah berlalu aku menjalankan aktifitas seperti biasa. Pagi Masuk Sekolah selesai Sekolah sampai chính đau. Pas waktu mau magrib aku masih dijalan di desa aku ada sebuah Gereja (không sara) aku lewati Gereja ITU entah kenapa pengen banget nengok ke ATA atap Gereja. Dan TIBA TIBA aku melihat sebuah Wanita berpakaian putih semua. panjang Rambut. Aku Xem tất mukanya senyumnya ngeri banget. Sontak aja langsung tancap khí ngebut sambil teriak teriak dan Nangis. Sampai di dekat sebuah warung aku di berhenti ditolong sama pemilik warung tersebut.
Pemilik Warung: nyapo kok Nangis karo bengok bengok le
(Kenapa kok Nangis sama teriak teriak Lê)
Ane: Kae neng duwur atap gerejo enek wong wedok putih klambine lungguh, raine rusak, aku wedi Buk. Huhuhuhu (sambil Nangis)
(ITU diatas atap Gereja ada perempuan duduk bajunya putih. Wajahnya rusak, aku buk takut)
Pemilik Warung: yowes ayo tak terne neng omahmu.
(Ya sudah ayo Aku Antar ke rumahmu)
Itulah Awal dimana mata batinku terbuka. Sampai Rumah aku ceritakan sama ayah ku. Ayah ku Iya Iya aja. Cuma Bilang * mungkin kamu salah Xem tất nak * (Salah Xem tất gimana. Jelas seperti ITU masih salah Xem tất, batinku).
Akhirnya besok pagi aku di Bawa kerumah Seorang kiayi di daerah Caruban. Saat sampai di rumah kiayi tersebut aku merasakan sejuk dan nyaman di dalam rumah. Dan dimulailah pembicaraan mereka.
Bapak: Mbah nyapo ya anak.ku kok iso delok kuntilanak.
(Mbah kenapa ya anakku kok bisa melihat kuntilanak)
Kiayi: Sek *** tak delok.e disek ya. Lê Coba iki jenenge opo.
(Sebentar *** aku Xem tất DLU ya. Nak Coba ini namanya apa)
Saat ITU Ustad tersebut mengeluarkan sebuah Keris dari dalam sarung
#Silakan di tải dan Baca untuk kelanjutan Cerita Kisah Seorang Mantan Indigo 1
Fitur aplikasi:
tuyến-
-Part (1-70)
untuk kelanjutannya Phần 71-127 silakan di tải di playstore: Kisah Seorang Mantan Indigo 2
-Liên hệ chúng tôi
Câu chuyện ban đầu: BACAMANWHA
DISCLAIMER:
Segala kontribusi, Hak Cipta dan ISI "Kisah Seorang Mantan Indigo 1", merupakan hak milik penulis, saya mempublish ulang tanpa mengubah ISI Karya ini dengan tujuan memudahkan anda dalam membaca tiểu thuyết ini secara ẩn.
Dan tidak Lupa saya mengucapkan Terima Kasih kepada penulis dương mempercayakan kepada saya untuk mempublis ulang "Kisah Seorang Mantan Indigo 1"
Catatan: Aktifkan untuk internet memuat Gambar dan biểu tượng cảm xúc bergerak
###### Jangan Lupa beri huênh hoang untuk Cerita ini ya GAN ......? ######
Selamat membaca .....