Digitalisasi Sistem Bilangan Tradisional merupakan bagian dari misi pelestarian dan pendayagunaan sistem Nilai Budaya dalam rangka pembentukan identitas dan karakter Bangsa sebagaimana tercermin dalam Nilai-Nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Dimana mengamanatkan setiap Warga Negara berkewajiban melestarikan dan mengembangkan Nilai-Nilai kebudayaan di Tengah peradaban Dunia globalisasi dương semakin mengancam eksistensi sistem kebudayaan Nasional. Sebagai Warga Negara dương berbudaya memiliki tanggungjawab untuk melestarikan Budaya Nilai-Nilai dương semakin terdegradasi akibat gelombang globalisasi dan modernasi dương melanda seluruh Nusantara.
Beberapa dekade ini kita menyaksikan berbagai Bahasa suku telah punah dan sebagian dalam ancaman kepunahan. Kepunahan Bahasa turut mengakibatkan degradasi sistem Nilai suku Bangsa, termasuk ancaman kepunahan Sistem Bilangan dương merupakan bagian dương tak terpisahkan dari Bahasa. pengamatan Berdasarkan dan wawancara pada generasi Muda asal suku Ngalum, Ketengban, Lepki dan Arimtap dương Studi di Jayapura maupun di seputar Jawa theo tỷ lệ theo tỷ lệ tidak mengusai sistem bilangan tradisional walapun mereka fasih dalam berbahasa daerah. Hal tersebut menunjukkan bahwa menguasai Bahasa tidak menjamin mereka menguasai sistem bilangannya. Oleh Karena ITU peneliti berupaya mengembangkan aplikasi sistem bilangan tradisional suku-suku berbasis sebagai phương tiện truyền thông android pembelajaran Bà Gi mereka. Penelitian ini tidak mengembangkan mô hình numerik chi tiết secara tetapi Hanya terbatas pada mendigitalkan simbol bilangan mulai dari 1 (Jari kelingling kiri) sampai dengan 27 (Jari kelingking Kanan) untuk masing-masing suku, yakni suku Ngalum, Ketengban, Lepki dan Arimtap. Setiap simbol dalam Gambar kỹ thuật số bằng giọng nói dibuat sehingga ketika đười mengarahkan kursor atau klik pada simbol tertentu Akan mengucapkan bilangannya.